Sabtu, 19 Januari 2013

Tangisan Pendukung Setiia "AREMANIA"


Aremania Menangis: Balekno Aremaku Seng Biyen Pak!

OPINI | 01 January 2013 | 08:40


1357004262643778521
Sumber ; http://www.wearemania.net/resource/images/collection/2012_12_31_Edan_1.jpg
Usai pertandingan Final Piala Gubernur Jatim ada beberapa Aremania yang mengelilingi lapangan sambil membawa spanduk bertuliskan “Tak Lagi Edan”. Spanduk ini adalah tanda puncak dari kegemasan Aremania kepada permainan Arema. Yang tidak lagi separtan dan penuh determinasi.
Sang pembawa spanduk sambil menangis berucap “Balekno Aremaku seng ganas dikandang, maine ga koyok ngene, iki Pelita guduk Arema” (baca : kembalikan Aremaku yang ganas dikandang, mainnya tidak seperti ini, ini Pelita bukan Arema). Apakah Cuma satu orang yang menangis? Tidak, karena beberapa Aremania yang ikut turun tak sedikit yang meneteskan air mata.
“Loro atiku sam, ndelok maine Arema ga sangar blas, aku ga butuh bintang, aku butuh main apik” (baca : Sakit hatiku mas, melihat mainnya Arema ga sangar sama sekali, ak ga butuh bintang, aku butuh mainnya bagus).
Inilah gambaran yang saat ini dirasakan Arema sejati. Merasa sedih karena permainan edan Arema sudah hilang sama sekali. Ini bukan masalah menang atau kalah, namun masalah karakter permainan yang tidak ada. Permainan penuh spirit, permainan pantang menyerah dan permainan kolektif. Itu yang ingin dilihat Aremania dari Arema. Namun sampai 17 kali pertandingan dan walaupun 11 kali dengan kemenangan, karakter Arema itu tidak muncul. Walaupun menang, permainan tidak bagus.
Diawal akuisi Arema oleh Pelita ini banyak sekali Aremania instan (bukan Aremania Sejati) yang bilang “yang penting Arema kaya dan punya banyak pemain bagus, dan yang penting Arema menangan”. Penuh semangat mereka mengatakan itu, bahkan sampai menghujat dan memaki Aremania yang kontra dengan rencana akuisi ini.
Namun lihatlah sekarang! 11 kali kemenangan, 4 kali seri dan hanya 2 kali kalah yang telah dipersembahkan RD masih membuat Aremania menangis miris. Inilah bukti bahwa Aremania tidak hanya mengingkan kemenangan, namun lebih dari itu adalah karakter “edan” disetiap permainan Arema yang paling penting. Dan faktanya yang ada sekarang adalah karakter Pelita Jaya yang tak pernah juara.
Aremania telah melakukan aksi nyata untuk merubah kondisi ini, sekarang mari kita tunggu apa aksi manajemen. Atau mereka hanya akan tutup mata saja melihat kondisi saat ini, seperti saat mereka tutup telinga ketika mereka melakukan akuisisi Arema – Pelita.
Sasaji

0 komentar:

Posting Komentar